Salam keagamaan,
Untukmu yang
berada di alam lain, apa kabarmu? Apa kamu sudah makan? Orang hebat sepertimu
harus selalu sehat. Oh iya, mulai pagi tadi aku telah menambahkanmu dalam bait
doaku. Walau tak menyebutkan namamu, tapi aku punya panggilan khusus untuk
mendeskripsikanmu yang hanya aku dan Tuhan yang tahu. Aku memang perlu banyak
belajar agar aku bisa tahu siapa kamu. Aku
tak cukup punya referensi tentangmu. Selama ini aku hanya berurusan dengan
makhluk yang tidak peka, yang terkadang harus memakai cara-cara konyol untuk
membuatnya peka. Tapi ini berbeda denganmu. Kamu peka namun tanpa suara.
Untukmu yang
berada di alam lain, mungkin tak sulit bagiku untuk memahami sikapmu. Hanya
butuh “polesan” sedikit untuk mengerti semuanya, sebab aku sudah punya dasar
atas itu. Apa kamu tak sadar jika kita punya banyak kesamaan? Kamu juga tipe pengarah, sama denganku. Itu pula yang mungkin membuat kita sama-sama
menjadi “pendiam”. Fyi, aku bukan tipikal
perfeksionis. Bukan juga yang mendewakan gelar atau harta. Yang aku sangat
hargai adalah sosok yang baik, cerdas, bersahabat dan sudah menjadi barang
pasti harus seiman. Itu yang menjadi standar utamaku. Gelar dan harta walaupun
bisa melancarkan banyak urusan, akan tak ada artinya jika orangnya kurang baik.
Kalau sudah kurang baiknya, otomatis juga kurang bersahabat dan sudah pasti
kurang cerdas. Mungkin jika aku tipe orang seperti itu, sudah aku iya-kan saja dari
dulu ketika seseorang lulusan M.BA itu datang meminta kesediaanku. Ia memang
seiman denganku, tapi kurang baik menurut kacamataku. Apalah artinya cerdas
secara intelektual tanpa dibarengi dengan kecerdasan emosional dan spiritual?
Untukmu yang
berada di alam lain, jika ingin mengenalku lebih jauh, bersuaralah! Kamu punya hak untuk itu. Aku tidak se-perfect dan se-kaku yang kamu pikir. Kamu
bisa mengirimkan pesan kepadaku melalui media komunikasi yang biasa kita
gunakan. Walau beda alam, kita masih memakai bahasa yang sama, kan? Tak perlu
ragu atau sungkan. Selagi kamu baik, cerdas dan bersahabat, aku akan
menyambutmu dengan baik. Aku yakin kamu memiliki ketiga aspek itu. Itulah yang
menjadikanmu menarik di mata dan di otakku.
Untukmu yang
berada di alam lain, sampai disini dulu suratku. Jika kamu punya waktu luang
dan punya cukup energi, kamu bisa membalas suratku melalui media apapun. Tapi
kalau tidak bisa juga tidak apa-apa. Jaga selalu kesehatanmu ya! Ibumu akan
sedih jika kamu dalam kelemahan tubuh. Masyarakat akan semakin menjadi-jadi keluhannya
jika kamu dan kawan-kawanmu tak dapat bertugas karena sakit. Tolong sampaikan
juga salamku untuk mereka. Santih.
Temanmu,
Wayan
Irmayani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar