http://winest-wirmayani.blogspot.com/2013/04/budaya-galau-mahasiswa-vs-tipologi-dosen.html

Jumat, 28 September 2012

Get Me Out!!


Sempat beberapa kali terlintas dalam benak saya untuk pindah kuliah ke luar kota. Iklim kampus yang menurutku tak mendukung, menyebabkan perkembanganku terhambat bahkan nyaris tak berkembang. Sering kali air mataku menetes tatkala menyaksikan dan membaca keakraban dan kekeluargaan yang terjalin pada mahawiswa di salah satu perguruan tinggi yang tetap terjalin kekompakannya walau mereka telah menempuh hidup barunya masing-masing. Rasa kekeluargaan itu rupanya telah tertanam dalam sistem pendidikannya.
Kuliah menurutku, tak sekedar menerima materi saja dari dosen. Tapi bagaimana kita bisa mengaplikasikan pengetahuan tadi melalui pengabdian. Untuk mencapai pengabdian yang bermanfaat secara berkelanjutan, diperlukan kesinergian antara sikap, sifat dan pengetahuan. Ketiga hal ini akan berkorelasi jika sudah diterapkan atau sering dipraktekan dalam kehidupan sosial. Seperti halnya melalui organisasi. Jika komunikasi terjalin baik dalam sebuah organisasi, maka akan diperoleh output seperti perguruan tinggi yang saya sebutkan diatas. Mereka tetap kompak walau sudah berada di lingkungan berbeda. Rupanya komunikasi dan nilai-nilai yang tertanam dalam organisasi, turut menentukan luaran seseorang yang berkecimpung didalamnya.
Sedangkan disini, tiap hari saya harus berhadapan dengan kondisi dan suasana yang statis. Tidak ada hal istimewa atau paling tidak mendekati istimewa yang dapat mendukung dan membentuk kepribadian saya. Semuanya hanya terpaku dengan keadaan yang demikian tanpa berusaha mencari solusi (paling tidak untuk diri sendiri) terbaik.
Untunglah, beberapa waktu terakhir ini, keadaannya mulai berubah. Yang dulunya begitu pasif dan statis, saat ini mulai terlihat aktif dan dinamis, baik dari lingkup kampusnya maupun saya pribadi.  Berbekal dengan sebuah ID Card media, memudahkanku untuk memasuki ranah atas, yang semestinya tidak diperuntukan untuk mahasiswa S1. Tapi, masalah kekeluargaan dan kekompakkan tetap menjadi prioritas buatku. Seperti saya ungkapkan diatas, saya iri dan sangat iri melihat kebersamaan mereka yang tak terlupakan dan terpisahkan. Semoga ini bisa terwujud di kampusku melalui pengembangan pendidikan yang berlandaskan Pancasila dengan memasukkan unsur pendidikan harmoni dalam konteksnya masyarakat majemuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

x_3badcda6