http://winest-wirmayani.blogspot.com/2013/04/budaya-galau-mahasiswa-vs-tipologi-dosen.html

Sabtu, 17 November 2012

Jasamu Kukenang, Cita-Citamu Kulanjutkan


Sepuluh November. Ya, hari ini merupakan hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Hari dimana anak-anak bangsa dengan gigihnya memperjuangkan bangsa ini dari serangan penjajah. Pertempuran arek-arek Surabaya pada waktu itu ditetapkan sebagai Hari Pahlawan dan diperingati setiap tanggal sepuluh November di seluruh penjuru tanah air.
Pahlawan, jika didefinisikan menurut perspektif saya adalah subjek yang menyangkut makhluk hidup, terutama manusia yang dengan semangat, kegigihan, kerja keras, keberanian dan keikhlasannya menciptakan sesuatu yang bermanfaat dan membawa kebaikan bagi masyarakat luas, baik dalam lingkup regional, nasional maupun internasional. Dengan definisi itu, tak banyak orang yang dapat melakukan tindakan seperti halnya Pahlawan. Terlebih saat ini, sangat disyukuri dari sepuluh ribu orang, terdapat satu orang yang memiliki jiwa ksatria layaknya para pendahulu kita yang dengan relanya mempertaruhkan nyawa demi sebuah kemerdekaan yang hakiki.

Ditahun ini, begitu banyak sikap dan perilaku anak bangsa yang tidak mencerminkan jiwa kepahlawanan. Media massa tak pernah sepi akan kasus yang berbau penyalahgunaan kekuasaan, kenakalan remaja, kekerasan, dan lain sebagainya yang mencerminkan betapa bobroknya bangsa ini. Tak sebanding antara jumlah berita capaian prestasi dengan berita yang menyangkut hal-hal tentang kemerosotan karakter.
Jangankan itu, diusia kemerdekaan Indonesia yang ke-67 kemarin, masih banyak yang belum mengetahui akan sejarah bangsa ini. Sebagian besar hanya mengetahui jika Peringatan Tujuh Belas Agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia, tanpa mengetahui bagaimana kemerdekaan itu bisa diraih, atau apa dan bagaimana hakikat kemerdekaan itu. Terlebih saat ini, Hari Pahlawan. Mengheningkan Cipta saja masih banyak yang belum tahu liriknya, apalagi maknanya. Ini bukan sekedar omong kosong, tak sedikit dari kerabat saya bahkan lupa tentang beberapa kata maupun bait tentang lagu-lagu Nasional. Masihkah kita bisa disebut bangsa yang besar? Bukankah ada pepatah mengatakan “Bangsa yang Besar Adalah Bangsa yang Menghargai Jasa Pahlawannya”? Jika lagu Nasional saja sudah dilupakan, bagaimana dengan cita-cita luhur para Pahlawan yang menghendaki kita sebagai generasi penerus untuk meneruskan kemerdekaan yang telah mereka raih dengan pertumpahan darah? Sungguh merupakan potret miris.
Dikalangan remaja, potret miris itu kian menjamur. Ada-ada saja ulah mereka. Memakai narkotika, seks bebas, hingga tawuran beberapa waktu lalu yang terjadi dikalangan pelajar hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Masih bisakan disebut bangsa berkarakter? Sudah kemanakah gerangan kearifan bangsa ini, hingga rasanya sulit ditemukan? Kaum terpelajar saja menunjukkan perilaku yang kurang berkenan, bagaimana dengan anak bangsa yang tidak mengenyam pendidikan? Lalu, dikalangan anak muda sekarang, kenapa mereka lebih memilih lagu-lagu pop, rock, RnB, Hip-Hop baik oleh seniman luar maupun dalam negeri, ketimbang menyanyikan lagu kebangsaan atau lagu Nasional? Apakah lagu nasional tidak menjual? Kemudian juga masih dilingkup anak muda, kenapa jarang yang mengidolakan Sultan Hasanuddin, Bung Tomo, maupun Pangeran Diponegoro dan lainnya? Kenapa lebih memilih mengidolakan Ariel NOAH, Cherrybelle, Super Junior, Harry Potter, Justin Bieber dan lainnya? Bahkan, ada yang sampai pingsan saat tidak mendapatkan tiket untuk bertemu dengan idolanya tersebut. Dimana letak kesalahan ini? Sebagai warga negara yang sadar, yang ingin melakukan perbaikan terhadap Indonesia, marilah ini kita jadikan “PR” untuk kemudian dicarikan solusi emasnya.
Institusi pendidikan saat ini memegang peranan penting untuk memulihkan karakter bangsa yang sempat “sakit”. Kurikulum, tenaga pendidik dan faktor pendukung lainnya harus berjalan beriringan untuk dapat membentuk pribadi berkualitas seperti harapan bangsa. Melalui Hari Pahlawan ini, mari kita bangun jiwa ke-ksatria-an untuk membangun Indonesia menjadi bangsa yang maju, kreatif dan bermartabat, yang bisa dijadikan cermin oleh dunia. Melalui Hari Pahlawan ini juga, mari kita isi kemerdekaan dengan berbagai kreasi, inovasi, baik dalam ranah politik, ekonomi, sosial, maupun budaya, yang mengacu pada kemanusiaan yang adil dan beradab, yang dapat mewudkan persatuan Indonesia dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui azas kerakyatan dan permusyawaratan, yang secara keseluruhannya berpusat pada Ketuhanan Yang Maha Esa.
Terimakasih para Pahlawan. Doa kupanjatkan untukmu kepada Tuhan Yang Maha Esa, kelak engkau diberikan tempat yang maha suci olehNya dan bisa bersatu denganNya. Jasamu kami kenang, dan cita-citamu akan kami lanjutkan. Jasamu menjadi cahaya kehidupan Indonesia. Dengar, seluruh angkasa raya memuji namamu, wahai pembela Nusa Bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

x_3badcda6