http://winest-wirmayani.blogspot.com/2013/04/budaya-galau-mahasiswa-vs-tipologi-dosen.html

Jumat, 21 Oktober 2011

Dasar - Dasar Jurnalistik

Mengapa Sesuatu itu Bisa Dijadikan Berita?

Sebelum membahas tentang karakteristik berita, terlebih dahulu harus memahami apa yang dimaksud dengan berita. Berikut ini adalah beberapa definisi berita menurut para ahli:

a)        Mitcel V. Charneley
News merupakan laporan tentang fakta atau opini yang menarik perhatian dan penting, yang dibutuhkan oleh sekelompok masyarakat.
b)        Jakob Oetama
Berita adalah sesuatu yang diangkat oleh wartawan dari suatu event atau peristiwa, menjadi sebuah konstruksi yang dipublikasikan.
c)         Curtis D. MacDougall
Berita adalah deskripsi atas suatu keadaan atau kejadian; bukan sesuatu yang secara intrinsik ada dalam kejadian itu sendiri. 

Dari definisi berita diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, berita merupakan sebuah fakta yang menarik perhatian dan penting, setelah mengalami konstruksi terlebih dahulu dan akhirnya dipublikasikan. 

Tak semua hal dapat dijadikan sebagai berita. Hanya peristiwa tertentu yang memiliki nilai berita saja yang pantas diangkat menjadi berita. Pada umumnya, semua berita berkaitan dengan manusia, walaupun ada yang mengangkat berita tentang hewan atau tumbuhan, pasti didalamnya ada kaitannya dengan manusia.
Sesuatu itu bisa dan pantas dijadikan berita apabila terdapat unsur-unsur berikut: 

a)      Timeliness atau bersifat baru
Suatu event akan menjadi berita yang kuat karena ada unsur keaktualan didalamnya. Misalnya berita itu diangkat selang beberapa waktu setelah kejadian.
 Contoh: Banjir Bandang Tewaskan Ratusan Jiwa

b)      Unusual atau aneh, jarang terjadi
Kejadian yang aneh akan mendorong minat khalayak untuk dapat mengetahui kronologis kejadian itu. Contoh: Paus Biru Hebohkan Masyarakat Teluk Palu

c)      Interesting atau menarik
Khalayak cenderung memilih berita yang menarik. Oleh karenanya, suatu kejadian yang menarik akan memiliki poin tersendiri dalam suatu berita. Contoh: Ajaib, Anak Usia 2 Tahun Kuasai 9 Bahasa

d)      Significant atau signifikansi (dapat menemukan perbedaan kecil yang berarti)
Seperti jika kita ingin mendeskripsikan riwayat Albert Einstein menjadi sebuah berita, fakta umum tentang beliau, yaitu sebagai pencipta teori relativitas e=mc2, peraih Nobel tentang foto elektrik dan masih banyak lagi yang identik dengan kecerdasannya. Tapi akan menjadi lebih signifikan apabila ditambahkan tentang kebiasaan Einstein yang tidak suka memakai kaos kaki.

Berita ada yang berkarakter kuat dan lemah. Dikatakan kuat, apabila berita tersebut baru, masih hangat, sangat menarik perhatian khalayak, sangat penting, dapat menemukan satu poin penting yang berarti, atau bahkan peristiwa yang sudah lewat akan tetapi baru pertama kali dipublikasikan.  Sedangkan suatu berita dikatakan lemah, bilamana berita tersebut sudah pernah dipublikasikan sebelumnya, hanya berita yang biasa-biasa saja (ordinary), atau konstruksinya kurang menarik.

Referensi :
Yulia,Winda. 2010. Andai Aku Jadi Penyiar. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET
Dewabrata, AM. 2004. Kalimat Jurnalistik; Panduan Mencermati Penulisan Berita. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

x_3badcda6