http://winest-wirmayani.blogspot.com/2013/04/budaya-galau-mahasiswa-vs-tipologi-dosen.html

Senin, 02 Mei 2016

Tuhan, Apakah Saya Berbohong?



Tuhan, apakah saat ini Engkau sedang menatap ke arah saya? Engkau Yang Maha Tahu pasti dengan tepat bisa menebak apa gerangan yang tengah saya rasakan. Tuhan, saya pikir saya sudah bisa seratus persen melupakan perasaan-perasaan aneh itu, tapi ternyata saya sedikit keliru. Saya jadi gagal fokus ketika berhadapan dengan seseorang yang mempunyai banyak kemiripan dengan makhlukMu yang sulit didefinisikan itu.

Beberapa kali saya mencoba untuk mengingatkan diri saya bahwa semua itu sudah berlalu, kejadian lampau yang tak perlu dikenang atau diulang sekalipun. Tapi apa? Memori saya akan peristiwa itu terulang kembali. Bukankah Engkau telah menghapuskan rasaku terhadapnya? Tapi mengapa ketika berhadapan dengan hal demikian ada yang berubah? Tuhan, apakah cara saya yang salah? Atau selama ini saya berharap dan berkesimpulan terlalu jauh, memaksa nurani saya untuk mengatakan bahwa saya sudah bisa melupakannya? Atau mungkin saya juga menahan ilmu gengsi ketika makhlukMu yang sulit didefinisikan itu meminta maaf kepadaku beberapa waktu lalu?

Tuhan, saya gagal paham. Bagaimana tidak, hampir tiap hari saya melihat, bertemu, bertegur-sapa, dan terlibat kerjasama dengan seseorang yang memiliki keidentikan dengan makhlukMu yang sulit didefinisikan itu. Mulai dari warna kulit, senyum khas, tempo bicara, bentuk rahang, tulang pipi, postur tubuh dan hampir semua karakteristiknya memiliki kesamaan. Bagaimana caranya agar semua itu tidak mengingatkan saya kepadanya?


Tuhan, jika Engkau berkenan, tolong ajari saya cara paten untuk melupakan cerita lampau itu. Saya sudah mencoba sebisa mungkin untuk melupakannya, tapi baru dihadapkan dengan ujian dengan hadirnya seseorang yang mirip makhlukMu yang sulit didefinisikan itu saja, pertahanan saya langsung melemah. Mungkinkah cara saya yang kurang maksimal? Tuhan, saya lelah. Saya ingin berhenti sejenak dari aktivitas yang terlalu menguras hati itu. Tuhan, maukah Engkau mendengar pertanyaan terakhir dariku hari ini? Apakah saya telah membohongi diri sendiri dengan berpura-pura melupakannya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

x_3badcda6