Dia dipanggil Jolie, seorang gadis suci dari Pulau Celebes. Nama
lengkapnya dan yang masih valid hingga saat ini yaitu Joesandra Lipania Angita.
Namanya telah diamandemen sebanyak 17
kali terhitung sejak kelahirannya. Jika dirata-ratakan, itu berarti setiap 1,2 tahun ia mengganti namanya. Nama
terupdatenya ini pun punya arti dan sejarah tersendiri. JOESANDRA, karena sepupu
empat kali tetangganya sewaktu masih SD merupakan fans fanatik dari Joe Sandi
(sang master). Si sepupu empat kali tetangga itu sangat imajinatif. Menurut dia
ekspresi Joe Sandi akan sangat beraura jika tengah disandra. Makanya dia
merekomendasikan nama itu untuk sang gadis suci. LIPANIA, karena dia seorang
kolektor lipan. Punya ternak lipan pribadi, baju gambar lipan, tas, sepatu,
dalaman, semuanya bermotif lipan. Pokoke,
lipan everywhere lah. Kalau
ANGITA itu pemberian nama dari kakek buyut mantan menteri Pekerjaan Umum
pertama Indonesia yang sebetulnya
berasal dari kata “engineer”
menandakan kalau dia sangat excite
dengan ke-insinyur-an. Hanya satu saja alasan mengapa nama itu kerap mengalami
pergantian berkala. Alasan itu adalah jomblo. Dengan mengganti nama, diharapkan
bisa secepat mungkin menemui pasangan hidup. Bukan primitif sih, tapi ia sangat
memegang teguh nilai adat istiadat. Makanya, mengganti nama dipandang sebagai
alternatif dan bahkan solusi yang paling solutif untuk memutus mata rantai
kejombloan juga mencabut kejombloan hingga ke akar-akarnya (ini jomblo atau
panu).
Sekilas
dia tak jauh berbeda dari gadis-gadis pada umumnya, ya setidaknya dia cukup
mengetahui fungsi dari seperangkat perlengkapan
tata rias wanita, walau tak yakin bisa mengaplikasikan secara proporsional. Bisa jadi lipstik dioles di kelopak mata, blush on dipakai sebagai cat kuku dan
lainnya. Tapi jangan salah, ada banyak hal yang terkadang sulit diterima akal
sehat jika mendeskripsikan siapa gerangan. Pemilik akun facebobok Jolie Angita Melow
Helow Capricon Girl (zodiaknya pasti taurus) ini memang gadis suci.
Tak dapat
disangsikan lagi kesuciannya. Hatinya
pun nyaris masih orisinil, akibat status jomblo yang terlalu lama disandangnya.
Dia memiliki quality time, dia lebih
mengenal pribadinya, dermawan, pendengar yang baik, sadar sebagai makhluk
ciptaan Tuhan dan banyak lagi kemuliaannya. Tapi, jangan sekali-kali menyebut
atau menanyakan dua hal ini kepadanya, karena bisa jadi dia yang semula baik bak
malaikat bersayap itu bisa berubah dalam hitungan detik menjadi makhluk astral
bertanduk. Apakah gerangan dua hal itu? Sebentar lagi akan dibahas, jangan
kemana-mana, tetap stay tune di sini
(tivi kali ya).
“Namaku
Tegodeo Deenandara Manjakani. Aku wanita biasa yang tak luput dari dosa. Aku
tinggal di semesta jagad raya ini, sama seperti kalian. Bedanya, kalian berdua,
sedangkan aku satu. Aku menjunjung tinggi persatuan, makanya sampai saat ini
aku masih sendiri. Segala sesuatu bisa kulalukan seorang diri. Makan sendiri,
minum sendiri, cuci baju sendiri (udah kayak lagu), sedangkan kalian harus
memerlukan bantuan pasangan untuk melakukannya. Ini menunjukkan aku lebih kuat
dari kalian. Jayalah kesendirian!!!!” Sambil mengepalkan tangan kiri, dengan suara
lantang dan menggema memecah jagad raya, itulah kutipan kalimat yang diucapkan lirih oleh
gadis yang memiliki kemiripan nama dengan komposisi pembersih daerah kewanitaan
itu saat ia mendeklarasikan statusnya di podium kantor camat tempatnya
berdomisili. Salah satu diantara mereka yang hadir spontan meletakkan telapak
tangan kanannya sejajar di pelipis mata dengan posisi hormat sempurna. Orang
itu mengira bahwa ia sedang menghadiri upacara bendera 17 Agustus akibat mendengar
nada dan intonasi kalimat yang disampaikan Deena yang hampir menyerupai pidato sakral kenegaraan yang dibawakan oleh founding father Indonesia,
Soekarno-Hatta.
Ia
kerap disapa “Deen” oleh Jolie, teman akrab dan juga teman seperjuangannya yang
memiliki keidentikan skrip drama kehidupan. Jika diakumulasi, sekitar 67 persen
terdapat kesamaan diantara mereka. Seperti halnya sebuah rangkaian serial, jika
yang satu mengalir, maka yang satunya juga akan mengalami hal serupa. Begitupun
mereka berdua, kalau sial, sial bersama, kalau senang pun demikian walau
terkadang berbeda temporal dan tempat kejadiannya. Mereka mempunyai visi misi
yang sama, yakni memerdekakan kejombloan dari diskriminasi para insan
berpasangan yang kerap melakukan bullying
kepada kaum mereka. Walaupun secara de
jure dan de facto Indonesia telah
merdeka selama 69 tahun, bagi mereka berdua Jolie dan Deena yang
memproklamirkan dirinya sebagai aktivis jomblo ini menganggap kemerdekaan itu
belum sempurna. Mereka juga tengah memperjuangkan hak asasi para jomblo dengan
mendesak pemerintah agar membuat konstitusi perlindungan jomblo tanah air. Saat
ini, undang-undang itu tengah dalam proses uji kelayakan yang tinggal menunggu beberapa
waktu lagi untuk disahkan. Jika semuanya berjalan lancar, maka wajiblah jomblo
setanah air bangga akan usaha aktivis duo jomblo Srikandi ini.
Terlepas
dari semua itu, walaupun begitu gencar usaha untuk memerdekakan kaumnya, dia
tetaplah makhluk Tuhan yang lemah gemulai. Bukannya lemah karena penyakit, tapi
lebih pada perasaan. Ketika Sabtu malam tiba yang merupakan hari seribu bunga
bagi para muda-mudi yang memiliki pasangan untuk berkasih sayang, mereka berdua
ini tetap setia menghuni rumah masing-masing. Tak jarang, facebobok menjadi
tempat pelampiasan kekesalan mereka terhadap fenomena mingguan, Sabtu malam.
Tatkala membuka akun miliknya, Deena membaca satu demi satu pembaharuan
informasi yang tertera di timeline.
maklum saja, selama empat tahun bergabung di facebobok dia hanya memiliki 269
teman yang itupun tak sepenuhnya ia kenal. Jadi ia sangat punya waktu untuk
membaca satu per satu status teman dunia mayanya itu. Kadang terlihat ada
sepucuk senyum yang terkembang di bibirnya sambil memainkan jemari di keyboard. Kerjaan rutinnya kalau bukan
membaca status teman-temannya, ya stalking
akun seseorang yang mungkin saja pernah atau akan dekat dengan dirinya. Ya,
stalking status teman, bukan pacar
terlebih mantan (karena memang tidak mengenal dua glosarium itu).
“Deen, kok teman
kamu di facebobok tinggal 102? Mereka menghapusmu dari daftarnya ya?” Tanya
Jolie dengan pasti kepada Deena.
“Aku
yang remove mereka. Abis
menjengkelkan sih, gak tahu bermedia”
jawab Deena tegas.
Jolie
semakin bingung dan agak sedikit marah. Pikirnya, pasti ada sesuatu yang
membuat Deena sekesal itu sampai tega menghapus 167 temannya dalam kurun waktu
yang kurang dari 13 jam. Saking penasarannya Jolie menelpon Deena yang
menggunakan sim card berbeda operator
bermaksud untuk mengetahui alasan teman seperjuangannya itu.
“Aduh Joel, kamu
sekarang pacaran sama pemilik operator ya, tumben-tumbennya kamu rela nelpon
aku yang berbeda operator” tukas Deena dengan nada mengejek.
“Eh kampret,
bukan urusanmu ya. Ya udah ceritain gimana
kronologinya sampai kamu rela menenggelamkan mereka sebanyak itu ke lautan
cinta.” Pinta Joeli penasaran
“Lautan
cinta? Laut Cina Selatan kali. Jadi ceritanya waktu satnite lalu mereka yang berjumlah 167 itu mempublikasikan status-status
mesra mereka di facebobok. Aku yang jomblo ini merasa ditampar pakai kapaknya
Wiro Sableng pas baca kalimat-kalimatnya. Sakitnya itu disini (sambil menirukan
gerakan lagu kepala pundak lutut kaki). Ya makanya aku hapus mereka yang tak
pandai bermedia itu. Buat apa mempertahankan pertemanan kalau mereka tak pernah
menghargai dan mengindahkan kedaulatan kaum kita. Lebih baik aku yang
menghapusnya sebelum air hujan yang menghapus bedaknya.”
Mendengar
pernyataan Deena, Jolie langsung naik pitam. Keningnya mengkerut bak pakaian
kusut, wajahnya ditekuk, sekujur tubuhnya merinding, jemari-jemari kakinya ia
cengkram kuat, bibir atas digigitnya, keringat dingin pun tak pelak bercucuran
dari pori-pori kulitnya. Memang, tak mudah menahan diare, apalagi harus
mengantri di WC umum. Jolie hanya bisa mondar-mandir di areal WC sambil
sesekali mengetuk paksa pintu sakral itu. Deena bak pahlawan kesiangan. Ia
membantu Jolie meneriaki insan yang tengah bertapa di dalam ruangan sempit itu.
Deena tak tahu harus berbuat apa lagi untuk mengembalikan senyum riang
sahabatnya.
Tiga
ribu enam ratus jam kemudian, dari arah timur laut tampak sesosok gadis yang
penuh aura datang ke arah Deena. Dia yang dituju nyaris silau dengan gemerlap pakaian
yang digunakan. Ketika sudah mendekati radius lima meter, sambil
mengucak-ngucak mata, Deena tak percaya akan apa yang dia lihat. Dihadapannya
kini berdiri Jolie, teman seperjuangannya dahulu. Sungguh dia sangat berbeda,
sekarang sangat fashionable, charming, kece
abis pokoknya. Dan yang membuat Deena lebih terkejut lagi karena Jolie
mengenakan gaun putih tulang ekstra panjang sampai menjuntai ke tanah. Tak
diragukan lagi, pasti ia tengah melakukan pemotretan pre-wedding, karena di belakang Jolie berdiri seorang pria tampan
menggunakan jas hitam. Mereka berdua tampak sangat bahagia. Beberapa fotografer juga tampak siap dengan
kamera DSLR-nya untuk mengabadikan frame demi
frame momen yang sebentar lagi akan
berlangsung. Deena yang sangat kecewa dengan teman akrabnya itu agak sedikit
ketus hendak bertanya kapan gerangan akan melangsungkan hari bahagia itu.
“Apa kabarmu,
kampret? Wah aku kira kamu udah ditelan bumi gak ada kabar. Gimana aku
mengenakan pakaian ini, keren kan? Kamu kapan Din? Masih jomblo kamunya ya?
Hahahhaha” ledek Jolie tertawa lepas.
Deena hanya terpaku
mendengar celetukan sahabatnya itu. Ia bercerita kalau sekarang ia masih
memegang teguh status kejombloannya. Ia tak patah semangat menunggu hingga
lelaki pujaan yang telah Tuhan pilihkan datang menemuinya. “Yah berarti benar
dong yang dibilang cidahamu itu. Aku ceritakan dan rekomendasikan ke dia kalau
kamu cinta mati kepadanya. Ternyata dia juga memiliki rasa yang sama denganmu,
tapi sewaktu dia melihat foto profilmu di facebobok, ternyata kamu sering
memposting foto-foto pernikahan. Dan aku di-cap pembohong deh sama dia. Abis
kamu tak pernah cerita kalau kamu sudah menikah. Sekarang, pujaan hatimu
sewaktu kuliah itu sudah tunangan dengan pacarnya.” Terang Deena dengan nada
datar. Kesetika Jolie pingsan. Belakangan diketahui ternyata Jolie belum
menikah, dia hanya menjadi model majalah di pernikahan. Sejujurnya Jolie sangat
mencintai pria itu, sangat sangat cinta kepadanya. “Seandainya hati dan
pikirannya bisa kuubah semudah mengamandemen namaku, pasti akan kulakukan
semuanya.” Setelah Jolie berkata demikian, sepasang burung Gagak terbang melintas
tepat di atas kepala mereka. Entahlah itu pertanda apa. Keduanya diam seribu
kata sambil berjoged Morena.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar