http://winest-wirmayani.blogspot.com/2013/04/budaya-galau-mahasiswa-vs-tipologi-dosen.html

Jumat, 05 Desember 2014

Balado Duo Jomblo



Dia dipanggil Jolie, seorang gadis suci dari Pulau Celebes. Nama lengkapnya dan yang masih valid hingga saat ini yaitu Joesandra Lipania Angita. Namanya telah diamandemen sebanyak  17 kali terhitung sejak kelahirannya. Jika dirata-ratakan, itu berarti  setiap 1,2 tahun ia mengganti namanya. Nama terupdatenya ini pun punya arti dan sejarah tersendiri. JOESANDRA, karena sepupu empat kali tetangganya sewaktu masih SD merupakan fans fanatik dari Joe Sandi (sang master). Si sepupu empat kali tetangga itu sangat imajinatif. Menurut dia ekspresi Joe Sandi akan sangat beraura jika tengah disandra. Makanya dia merekomendasikan nama itu untuk sang gadis suci. LIPANIA, karena dia seorang kolektor lipan. Punya ternak lipan pribadi, baju gambar lipan, tas, sepatu, dalaman, semuanya bermotif lipan. Pokoke, lipan everywhere lah. Kalau ANGITA itu pemberian nama dari kakek buyut mantan menteri Pekerjaan Umum pertama Indonesia  yang sebetulnya berasal dari kata “engineer” menandakan kalau dia sangat excite dengan ke-insinyur-an. Hanya satu saja alasan mengapa nama itu kerap mengalami pergantian berkala. Alasan itu adalah jomblo. Dengan mengganti nama, diharapkan bisa secepat mungkin menemui pasangan hidup. Bukan primitif sih, tapi ia sangat memegang teguh nilai adat istiadat. Makanya, mengganti nama dipandang sebagai alternatif dan bahkan solusi yang paling solutif untuk memutus mata rantai kejombloan juga mencabut kejombloan hingga ke akar-akarnya (ini jomblo atau panu).
Sekilas dia tak jauh berbeda dari gadis-gadis pada umumnya, ya setidaknya dia cukup mengetahui  fungsi dari seperangkat perlengkapan tata rias wanita, walau tak yakin bisa mengaplikasikan secara proporsional.  Bisa jadi lipstik dioles di kelopak mata, blush on dipakai sebagai cat kuku dan lainnya. Tapi jangan salah, ada banyak hal yang terkadang sulit diterima akal sehat jika mendeskripsikan siapa gerangan. Pemilik akun facebobok Jolie Angita Melow Helow Capricon Girl (zodiaknya pasti taurus) ini memang gadis suci.
Tak dapat disangsikan lagi kesuciannya.  Hatinya pun nyaris masih orisinil, akibat status jomblo yang terlalu lama disandangnya. Dia memiliki quality time, dia lebih mengenal pribadinya, dermawan, pendengar yang baik, sadar sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan banyak lagi kemuliaannya. Tapi, jangan sekali-kali menyebut atau menanyakan dua hal ini kepadanya, karena bisa jadi dia yang semula baik bak malaikat bersayap itu bisa berubah dalam hitungan detik menjadi makhluk astral bertanduk. Apakah gerangan dua hal itu? Sebentar lagi akan dibahas, jangan kemana-mana, tetap stay tune di sini (tivi kali ya).
“Namaku Tegodeo Deenandara Manjakani. Aku wanita biasa yang tak luput dari dosa. Aku tinggal di semesta jagad raya ini, sama seperti kalian. Bedanya, kalian berdua, sedangkan aku satu. Aku menjunjung tinggi persatuan, makanya sampai saat ini aku masih sendiri. Segala sesuatu bisa kulalukan seorang diri. Makan sendiri, minum sendiri, cuci baju sendiri (udah kayak lagu), sedangkan kalian harus memerlukan bantuan pasangan untuk melakukannya. Ini menunjukkan aku lebih kuat dari kalian. Jayalah kesendirian!!!!”  Sambil mengepalkan tangan kiri, dengan suara lantang dan menggema memecah jagad raya,  itulah kutipan kalimat yang diucapkan lirih oleh gadis yang memiliki kemiripan nama dengan komposisi pembersih daerah kewanitaan itu saat ia mendeklarasikan statusnya di podium kantor camat tempatnya berdomisili. Salah satu diantara mereka yang hadir spontan meletakkan telapak tangan kanannya sejajar di pelipis mata dengan posisi hormat sempurna. Orang itu mengira bahwa ia sedang menghadiri upacara bendera 17 Agustus akibat mendengar nada dan intonasi kalimat yang disampaikan Deena yang hampir menyerupai  pidato sakral kenegaraan yang dibawakan oleh founding father Indonesia, Soekarno-Hatta.
Ia kerap disapa “Deen” oleh Jolie, teman akrab dan juga teman seperjuangannya yang memiliki keidentikan skrip drama kehidupan. Jika diakumulasi, sekitar 67 persen terdapat kesamaan diantara mereka. Seperti halnya sebuah rangkaian serial, jika yang satu mengalir, maka yang satunya juga akan mengalami hal serupa. Begitupun mereka berdua, kalau sial, sial bersama, kalau senang pun demikian walau terkadang berbeda temporal dan tempat kejadiannya. Mereka mempunyai visi misi yang sama, yakni memerdekakan kejombloan dari diskriminasi para insan berpasangan yang kerap melakukan bullying kepada kaum mereka. Walaupun secara de jure dan de facto Indonesia telah merdeka selama 69 tahun, bagi mereka berdua Jolie dan Deena yang memproklamirkan dirinya sebagai aktivis jomblo ini menganggap kemerdekaan itu belum sempurna. Mereka juga tengah memperjuangkan hak asasi para jomblo dengan mendesak pemerintah agar membuat konstitusi perlindungan jomblo tanah air. Saat ini, undang-undang itu tengah dalam proses uji kelayakan yang tinggal menunggu beberapa waktu lagi untuk disahkan. Jika semuanya berjalan lancar, maka wajiblah jomblo setanah air bangga akan usaha aktivis duo jomblo Srikandi ini.
Terlepas dari semua itu, walaupun begitu gencar usaha untuk memerdekakan kaumnya, dia tetaplah makhluk Tuhan yang lemah gemulai. Bukannya lemah karena penyakit, tapi lebih pada perasaan. Ketika Sabtu malam tiba yang merupakan hari seribu bunga bagi para muda-mudi yang memiliki pasangan untuk berkasih sayang, mereka berdua ini tetap setia menghuni rumah masing-masing. Tak jarang, facebobok menjadi tempat pelampiasan kekesalan mereka terhadap fenomena mingguan, Sabtu malam. Tatkala membuka akun miliknya, Deena membaca satu demi satu pembaharuan informasi yang tertera di timeline. maklum saja, selama empat tahun bergabung di facebobok dia hanya memiliki 269 teman yang itupun tak sepenuhnya ia kenal. Jadi ia sangat punya waktu untuk membaca satu per satu status teman dunia mayanya itu. Kadang terlihat ada sepucuk senyum yang terkembang di bibirnya sambil memainkan jemari di keyboard. Kerjaan rutinnya kalau bukan membaca status teman-temannya, ya stalking akun seseorang yang mungkin saja pernah atau akan dekat dengan dirinya. Ya, stalking status teman, bukan pacar terlebih mantan (karena memang tidak mengenal dua glosarium itu).
“Deen, kok teman kamu di facebobok tinggal 102? Mereka menghapusmu dari daftarnya ya?” Tanya Jolie dengan pasti kepada Deena.
“Aku yang remove mereka. Abis menjengkelkan sih, gak tahu bermedia” jawab Deena tegas.
Jolie semakin bingung dan agak sedikit marah. Pikirnya, pasti ada sesuatu yang membuat Deena sekesal itu sampai tega menghapus 167 temannya dalam kurun waktu yang kurang dari 13 jam. Saking penasarannya Jolie menelpon Deena yang menggunakan sim card berbeda operator bermaksud untuk mengetahui alasan teman seperjuangannya itu.
“Aduh Joel, kamu sekarang pacaran sama pemilik operator ya, tumben-tumbennya kamu rela nelpon aku yang berbeda operator” tukas Deena dengan nada mengejek.
“Eh kampret, bukan urusanmu ya. Ya udah ceritain gimana kronologinya sampai kamu rela menenggelamkan mereka sebanyak itu ke lautan cinta.” Pinta Joeli penasaran
“Lautan cinta? Laut Cina Selatan kali. Jadi ceritanya waktu satnite lalu mereka yang berjumlah 167 itu mempublikasikan status-status mesra mereka di facebobok. Aku yang jomblo ini merasa ditampar pakai kapaknya Wiro Sableng pas baca kalimat-kalimatnya. Sakitnya itu disini (sambil menirukan gerakan lagu kepala pundak lutut kaki). Ya makanya aku hapus mereka yang tak pandai bermedia itu. Buat apa mempertahankan pertemanan kalau mereka tak pernah menghargai dan mengindahkan kedaulatan kaum kita. Lebih baik aku yang menghapusnya sebelum air hujan yang menghapus bedaknya.”
Mendengar pernyataan Deena, Jolie langsung naik pitam. Keningnya mengkerut bak pakaian kusut, wajahnya ditekuk, sekujur tubuhnya merinding, jemari-jemari kakinya ia cengkram kuat, bibir atas digigitnya, keringat dingin pun tak pelak bercucuran dari pori-pori kulitnya. Memang, tak mudah menahan diare, apalagi harus mengantri di WC umum. Jolie hanya bisa mondar-mandir di areal WC sambil sesekali mengetuk paksa pintu sakral itu. Deena bak pahlawan kesiangan. Ia membantu Jolie meneriaki insan yang tengah bertapa di dalam ruangan sempit itu. Deena tak tahu harus berbuat apa lagi untuk mengembalikan senyum riang sahabatnya.
Tiga ribu enam ratus jam kemudian, dari arah timur laut tampak sesosok gadis yang penuh aura datang ke arah Deena. Dia yang dituju nyaris silau dengan gemerlap pakaian yang digunakan. Ketika sudah mendekati radius lima meter, sambil mengucak-ngucak mata, Deena tak percaya akan apa yang dia lihat. Dihadapannya kini berdiri Jolie, teman seperjuangannya dahulu. Sungguh dia sangat berbeda, sekarang sangat fashionable, charming, kece abis pokoknya. Dan yang membuat Deena lebih terkejut lagi karena Jolie mengenakan gaun putih tulang ekstra panjang sampai menjuntai ke tanah. Tak diragukan lagi, pasti ia tengah melakukan pemotretan pre-wedding, karena di belakang Jolie berdiri seorang pria tampan menggunakan jas hitam. Mereka berdua tampak sangat bahagia. Beberapa fotografer juga tampak siap dengan kamera DSLR-nya untuk mengabadikan frame demi frame momen yang sebentar lagi akan berlangsung. Deena yang sangat kecewa dengan teman akrabnya itu agak sedikit ketus hendak bertanya kapan gerangan akan melangsungkan hari bahagia itu.
“Apa kabarmu, kampret? Wah aku kira kamu udah ditelan bumi gak ada kabar. Gimana aku mengenakan pakaian ini, keren kan? Kamu kapan Din? Masih jomblo kamunya ya? Hahahhaha” ledek Jolie tertawa lepas.
Deena hanya terpaku mendengar celetukan sahabatnya itu. Ia bercerita kalau sekarang ia masih memegang teguh status kejombloannya. Ia tak patah semangat menunggu hingga lelaki pujaan yang telah Tuhan pilihkan datang menemuinya. “Yah berarti benar dong yang dibilang cidahamu itu. Aku ceritakan dan rekomendasikan ke dia kalau kamu cinta mati kepadanya. Ternyata dia juga memiliki rasa yang sama denganmu, tapi sewaktu dia melihat foto profilmu di facebobok, ternyata kamu sering memposting foto-foto pernikahan. Dan aku di-cap pembohong deh sama dia. Abis kamu tak pernah cerita kalau kamu sudah menikah. Sekarang, pujaan hatimu sewaktu kuliah itu sudah tunangan dengan pacarnya.” Terang Deena dengan nada datar. Kesetika Jolie pingsan. Belakangan diketahui ternyata Jolie belum menikah, dia hanya menjadi model majalah di pernikahan. Sejujurnya Jolie sangat mencintai pria itu, sangat sangat cinta kepadanya. “Seandainya hati dan pikirannya bisa kuubah semudah mengamandemen namaku, pasti akan kulakukan semuanya.” Setelah Jolie berkata demikian, sepasang burung Gagak terbang melintas tepat di atas kepala mereka. Entahlah itu pertanda apa. Keduanya diam seribu kata sambil berjoged Morena.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

x_3badcda6