Entah
mengapa, aku tak henti-hentinya memuji pria yang satu ini. Pria yang begitu
dekat denganku. Pria yang selalu mendatangkan kebahagiaan. Pria yang selalu
mampu membuatku tertawa walaupun dalam keadaan tersulit sekalipun. Mungkin ini
karmaku lahir ke dunia untuk bertemu dan menjadi bagian hidup dari pria
bersahaja itu.
Dialah
Bapakku. Seorang pria baik yang tak ada tandingannya di dunia hingga saat ini. Aku tak tahu, jurus apakah yang ia gunakan hingga selalu bisa membuatku tersenyum bahkan tertawa riang tanpa batas. Aku terkadang iri kepada Ibuku, betapa beruntungnya beliau memiliki teman hidup seperti ayahku. Tetapi aku jauh lebih bersyukur terlahir dari sepasang suami istri yang penuh kasih itu.
Bapakku. Seorang pria baik yang tak ada tandingannya di dunia hingga saat ini. Aku tak tahu, jurus apakah yang ia gunakan hingga selalu bisa membuatku tersenyum bahkan tertawa riang tanpa batas. Aku terkadang iri kepada Ibuku, betapa beruntungnya beliau memiliki teman hidup seperti ayahku. Tetapi aku jauh lebih bersyukur terlahir dari sepasang suami istri yang penuh kasih itu.
Bapak,
mengapa teleponmu beberapa hari ini tak bisa kuhubungi? Ada apa gerangan?
Bagaimana kabarmu juga Ibu? Aku merindukan kalian. Pak, aku sakit. Sudah
beberapa hari ini aku mengalami kelemahan fisik. Aku tak punya siapa-siapa di
dunia ini selain kalian dan beberapa sahabatku. Pak, bagaimana aku bisa
memberitahumu? Aku ingin engkau berada disampingku. Aku merasa sakitku
berkurang bila engkau ada disisiku. Betapapun sakitnya, bagaimanapun lemahnya
tubuhku, engkau selalu bisa membuatku tersenyum, seolah semua rasa sakitku
berlalu. Inilah yang kurindukan dari sosokmu yang tak seorangpun mampu lakukan
kecuali engkau.
Pak,
aku selalu ingat pesan yang selalu kau titipkan kepadaku. Pesan yang dulunya
kuanggap biasa, tapi ternyata punya makna yang begitu dalam. Engkau selalu
berpesan agar aku menjadi wanita yang berkarakter dan selalu menjaga kesehatan.
Aku sudah melakukannya Pak. Aku tak pernah lagi sok-sokan menjadi super woman
yang suka nerobos hujan tanpa perlindungan apapun. Aku tak pernah lagi minum es
malam-malam. Aku pun kini sudah mulai jarang mandi di atas jam 7 malam. Tapi
kenapa aku terserang penyakit juga? Pak, badanku panas, menggigil, sama seperti
yang aku rasakan sebelumnya. Aku sudah minum obat yang biasanya engkau sarankan
Pak, toh tubuhku menolak. Tak ada reaksi sama sekali. Sakit sekali Pak.
Aku
bahkan sulit untuk tersenyum tulus. Jika mereka datang menjenguk, aku
kembangkan sepucuk senyuman palsu di bibirku untuk menutupi rasa sakitku. Aku
tak ingin dikasihani orang lain, selain engkau dan ibu. Aku tak ingin dianggap
lemah. Aku tak ingin terlihat sakit walau suhu tubuhku mungkin dalam waktu
beberapa menit mampu mendidihkan air. Pak, aku merindukanmu. Jikalaupun engkau
tak berada disisiku, mendengar suaramu saja itu sudah cukup menjadi agen
penyembuhku. Aku telah terbiasa dimanjakan oleh kasih sayangmu. Ya Tuhan,
dengan segala manifestasiMu, tolong sampaikan rasa rinduku hamba kepada Bapak,
bahwa anak perempuan satu-satunya ini begitu menginginkan kehadirannya,
setidaknya mendengar suaranya. Tuhan, untuk kesekian kalinya aku memuji kebesaranMu.
Betapa agungnya Engkau dengan purusa
dan prakertiMu, Engkau bisa
menciptakan makhluk sesempurna dan sebaik Bapak.
Tuhan,
jika Engkau berkenan, kelak nanti aku akan memasuki masa Grhasta, aku ingin memiliki teman hidup setidaknya yang memiliki
standar seperti Bapak. Dia lelaki sempurna menurut kaca mataku. Tolong jaga
dia, Tuhan. Berikanlah ia kebahagiaan (jagadhita)
yang berlimpah. Dia bagaikan awatara buat saya. Dia tak hanya seorang ayah,
tetapi juga teman, dokter pribadi, psikolog dan juga good gardener. Menjadi seorang ayah, Bapak mengajariku banyak hal
yang layaknya dilakukan seorang ayah kepada putrinya. Ia adalah temanku bermain
lego dan juga bermain di rumah pohon. Sebagai dokter pribadi ia selalu ampuh memberi
resep-resep obat, walaupun ia bukan seorang dokter atau apoteker. Sebagai
psikolog, ia selalu mampu memberikan solusi atas masalah-masalah yang berkaitan
dengan psikis dan sebagai good gardener ia
sangat pandai bercocok tanam. Buah-buahan kesukaanku kini bisa kunikmati dari
tangan-tangan kreatifnya. Ia begitu pandai. Dari sekian banyak item yang menjadi kebanggaanku kepada
Bapak, ternyata ada seorang pria baik (19leters,
4words) yang sejauh ini kunilai
memiliki beberapa kriteria seperti Bapak. Ah, sudahlah. Apapun itu, aku tetap
merindukanmu dan tak ada yang mungkin menggantikanmu, Pak. Kelak suatu ketika
aku menjadi orang besar, akan kuumumkan kepada dunia bahwa ada seorang pria
luar biasa bernama Bapak I Ketut Suwano di balik kesuksesanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar