Ketika melihat seseorang yang berambut gondrong,
pakai kaos oblong, celana bolong-bolong, pasti dibenak saya otaknya juga
“dong-dong”. Maaf ini subjektivitas penulis. Anggapan itu telah merasup
keseluruh sel-sel darah saya yang menggunakan parameter diatas untuk
mengeneralisir citra negatif orang-orang
dengan ciri tersebut. Style yang demikian menurut saya adalah aktualisasi
“kekampungannya” yang melekat dalam diri orang itu. Selain itu, saya juga
mengidentikannya sebagai aktor anarkism, melihat dandanan khasnya tak ubahnya
preman. Segala bentuk kesan negatif tercurah pada mereka yang memiliki ciri
diatas.
Anggapan itu kemudian berbeda, ketika saya
berhadapan dengan salah satu perkumpulan mahasiswa pencinta alam (PA). Seperti
diketahui bersama, dandanan mahasiswa PA pada umumnya ya.... tak bisa
diungkapkan dengan kata-kata (dari perspective penulis). Gondrong dan celana
bolong-bolong. Tapi suatu ketika saya terlibat dengan mereka, tak seperti yang
selama ini saya kira. Mereka ternyata humoris, jauh dari anggapan saya yang menjudge killer. Perlahan saya mulai menghilangkan sedikit demi sedikit
kesan negatif terhadap mereka.
Puncaknya suatu ketika saya mengikuti sebuah acara
kampus. Disana full dengan “kebaruan”. Tempat yang baru, budaya bahkan
orang-orangnya. Awalnya hampir tak ada yang menarik dalam acara itu. Maklum
saja, saya butuh waktu relatif lama untuk akrab dengan orang yang baru dikenal.
Penyakit “jaim” muncul otomatis kalau dalam suasana begini. Kesan pendiampun,
tak dapat dielakan dilontarkan kepada saya. Olehnya saya merasa asing dan
sangat asing berada diwilayah asing ini. Canda tawa yang tadinya biasa saya
lakukan dengan teman se-kampus, kini tinggal bayangan saja. Selama beberapa
hari, mulutku seolah mogok.
Waktu rehat tiba. Saya menuju ke sebuah ruangan
tempat saya beristirahat bersama teman-teman sekamar. Tapi aksi saya dicegat
oleh sekelompok “gondrongers”. Saya sedikit risih. Niat yang tadinya mau
istirahat merelaksasikan otot, tiba-tiba dihalangi oleh mereka. Kesan negatif
itu mulai muncul. Tapi saat terlibat dialog dengan mereka, kesan yang saya
dapat dari mereka adalah humoris. Lucu sekali. Ada-ada saja sentilan mereka
yang mengundang tawa. Olehnya, saya merasa mempunyai teman disini, setelah
vakum beberapa hari tanpa ada joke berarti. Satu orang diantaranya bahkan
sempat menarik perhatian saya (curhat euy...J).
Berselang beberapa waktu, saya seakan akrab dengan
mereka, fokusnya ke makhluk aneh satu itu. Dia memang lucu, aneh dan tidak
jelas. Lucu, dia mungkin ada hubungan
darah dengan Sule. Karena segala tingkah-polahnya berpotensi mengguncang tawa.
Aneh, dia memang aneh. Banyak hal-hal yang mengandung misteri tersimpan dalam
dirinya. Dan aspek ketiga, tidak jelas, dia adalah sosok yang bisa dibilang
seperti hantu. Menghilang tiba-tiba, datang juga tak dapat diduga. Sungguh
orang aneh dan tidak jelas.
Tapi, ketidakjelasan inilah yang kemudian mempunyai
nilai plus dimata saya. Maklum, saya juga rada-rada aneh (pendapat
teman-teman). Saat saya berpisah dari mereka, khususnya dengan si Aneh itu,
saya merasa ada sesuatu yang hilang. Entah itu apa. Yang pastinya saya sangat
terkesan dengan makhluk gondrong aneh, lucu dan tidak jelas pribadinya itu.
Suatu ketika saya sedang facebookan, kita terlibat dalam sebuah obrolah singkat. Awalnya kesan
saya terhadap dia, ya itu tadi.. aneh, lucu dan tidak jelas. Itu saja, tak ada
lebihnya. Tapi ternyata dia adalah seorang penipu. Ya, penipu ulung. Saya sungguh-sungguh
tertipu oleh style-nya yang awalnya saya memandang negatif, ternyata dibalik
semua itu tingkat intelektualnya tinggi. Dalam obrolan, kami sempat terlibat
diskusi, dan tanggapan-tanggapannya sangat skeptis. Saya sangat terkesima dan tak
habis pikir. Bagaimana mungkin orang aneh dan tidak jelas dengan style
amburadul begitu, tapi kritism-nya luar biasa. Rasa penasaran ini semakin
menjadi-jadi terhadap makhluk yang semakin aneh itu. Citra negatif yang selama
ini tertanam dibenak saya mengenai dandanan mereka yang aneh, mendadak buyar
oleh kedatangan dia. Finally, inilah
kesan-kesan yang saya tangkap dari kepribadiannya: friendly, manis, aneh, lucu, tidak jelas dan cerdas. Fantastic!!
Akhirnya ditarik satu kesimpulan, dibalik covernya
yang aneh dan seringkali membuat ill feel,
ternyata tersimpan suatu keunikan yang luar biasa. Walaupun casenya malam Jumat, tapi hatinya tetap
malam Minggu. Untuk pria aneh yang saya maksud, kamu masuk dalam kamus saya pada
kategori orang-orang extraordinary
yang dapat mengubah cara pandang saya terhadap sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar