Blackberry
atau yang lebih akrab disebut BeBe, kini demamnya merambah sangat cepat. Bukan hanya
anak golongan tertentu saja yang kepicut, anak muda bahkan orang tua juga
ikutan ramai memakai smartphone ini. Dengan berbagai aplikasi dan fitur yang mempermudah
akses informasi dan komunikasi, memang layak jika BB menjadi incaran banyak
orang. Bahkan dikalangan anak muda ada yang berujar “nggak gaul kalo gak pake
BB”. Mendengar kalimat itu, sebegitu ampuhnyakah kekuatan BB?
Ngomong-ngomong
tentang BB, begitu banyak hal yang menggelitik menerpa diri saya. Hal itu bukan
berarti bersumber dari BB atau bukan berarti saya memiliki BB, melainkan dari
teman-teman yang hampir 92 persen menghina kondisi handphone saya. Lontaran
hinaan berpadu canda kerap kali saya terima tatkala bersama dengan teman-teman.
Walau begitu, Hape yang sangat kronis kondisinya itu, dimata saya menyimpan
suatu keunikan tersendiri yang tak dimiliki oleh smartphone walau BB sekalipun.
Hape ajaib yang tak tertandingi di dunia dan di akherat inilah biasanya mengundang
tawa massal.
Hape
saya itu Nokia 1650. Saya menyapanya dengan "Habu (HB)" yang tak lain kepanjangan dari Hape Buntut. Sebenarnya gak jelek-jelek amat sih (gak mau kalah). Mungkin Habu kepunyaan saya itu generasi kedua. Wah, berarti ketinggalan 3 generasi
dong sama smartphone sekarang. Sebegitu kampungan dan udikkah saya? Hahaha..
whatever lah, yang penting happy.
Sekilas,
wajar-wajar saja HP itu kalau dilihat di picture di samping. Keadaannya sangat
bertolak belakang dengan si Habu. Tipe dan merknya memang sama, tapi....
kondisinya yang jauh beda. Berikut beberapa komplikasi penyakit luar dan dalam
yang diderita si Habu:
1.
Gak
bisa di-charge. Gak tau kenapa, tiba-tiba aja dia mendadak ngadat, gak bisa di-charge
(hingga detik ini). Jadi, kalau mau nge-charge harus pake charger jepit, kalau
enggak, minjem hape orang, trus batterry dia dikeluarin dulu dan batterry saya
yang dimasukin di hapenya. Sungguh memprihatinkan. Orang Makassar bilang “ee..
kodong”
2.
Layarnya
pecah dan ternoda. Nah, kalau yang ini
kerjaan adik saya nih. Waktu itu saya nonton tivi, si Habu saya letakin aja di
permadani. Waktu itu layarnya udah kebuka, tapi masih bisa merekat sih. Trus gak
tau kenapa tiba-tiba adik saya datang dan gak sengaja nginjak Habu. Alhasil,
jebol deh kacanya, dan layarnya kena goresannya dan ternodalah.
3.
Case-nya
sudah terkupas-kupas, begitu juga dengan tombol-tombolnya. Trus case penutup battery
belakangnya juga sudah hilang entah dimana.
4.
Sering
gak dapat sinyal. Nah ini yang parah. Bukan karena OPnya yang bermasalah, tapi
karena si Habu yang mengandung sejuta masalah. So, kalau mau dapetin sinyal,
harus di set manual dulu.
Penyakit
ke lima kayaknya gak perlu disebut. Kalau
yang ini memang sudah takdirnya begitu, Cuma bisa sms-an dan nelpon aja. Lanjut
lagi, selain beberapa penyakit kronisnya itu, Habu juga tak kalah hebatnya
dengan hape-hape lain. Mau tau kehebatannya?? Check it out... Pertama, Habu
sering ketinggalan dan jatuh di tempat umum (toko, kampus, selokan, kantin,
kantor), tapi anehnya, tak ada yang berani dan berniat ngambil. Coba BB
ketinggalan di tempat umum begitu, gak sampai hitungan 1 menit, udah raib. Itu berarti
si Habu dari segi safety jauh lebih aman dari BB. Nah yang Kedua, Habu
pernah saya pakai untuk ngelempar ayam tetangga saya, tapi sebelumnya
batterynya saya cabut dulu. Coba kalau BB digituin, pasti gak tega. Ketiga, mungkin
saya orang satu-satunya yang memiliki HP begini. Coba tanyain ke toko atau ke
produsennya langsung, masih produksi, enggak hape yang kek gini. Kalau BB
pasaran, Bo..
Sebuah
pepatah sakti yang saya amalkan hingga saat ini berkenaan dengan si Habu adalah
“Anjing menggonggong kafilah berlalu” Walau di Palu tak ada kafilah, tapi anjing tetap eksis menggonggong saban hari, orang berkicau indah dengan BBnya (emang
iya sih, keren), saya juga akan tetap bersiul indah dengan si Habu ajaib ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar