Definisi
Media Cetak adalah
media statis yang menyampaikan pesan-pesan dalam bentuk verbal dan visual
secara tertata, satu topik per satu topik, pada lembaran cetak. Media cetak
meliputi surat kabar, majalah, buku, brosur dan lainnya yang berbentuk tulisan
ataupun visual dalam lembaran cetak. Dalam pembahasan kali ini, penyusun
memfokuskan pada surat kabar.
Sejarah
Sehubungan
dengan ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg pada abad ke limabelas, gagasan
untuk membuat surat kabar pun terbentuk. Untuk yang pertama kali, surat kabar
dibuat di Amerika Serikat dengan nama “Public
Occurrenses Both Foreign and Domestick” pada tahun 1690. Surat kabar
tersebut diusahakan oleh Benjamin Harris, seorang berkebangsaan Inggris. Akan
tetapi baru saja terbit sekali, sudah dibredel. Bukan karena beritanya
menentang pemerintah, tetapi cuma gara-gara dia tidak mempunyai izin terbit.
Pihak kerajaan Inggris membuat peraturan bahwa usaha penerbitan harus mempunyai
izin terbit, di mana hal ini didukung oleh pemerintah kolonial dan para pejabat
agama. Mereka takut mesin-mesin cetak tersebut akan menyebarkan berita-berita
yang dapat menggeser kekuasaan mereka kecuali bila usaha itu dikontrol
ketat.
Bentuk & Jenis Surat Kabar
-
Surat kabar frekuensi harian, mingguan, dst.
-
Ukuran tabloid (biasanya 5-6 kolom)
-
broadsheet (biasanya 7-8 kolom)
-
Sirkulasi/Peredaran oplah
-
Demografi Pembaca kelas ekonomi, sosbud
-
Penekanan/Format Isi umum, bisnis
Dari sisi sosial budaya, Surat Kabar dibedakan menjadi 2 jenis, yakni:
Highbrow Newspaper,
ciri-cirinya: gaya bahasa tidak langsung, halus, harus dicerna, dibaca oleh
orang berpendidikan memadai, disajikan sopan dan runtut, tidak banyak
ilustrasi.
Boulevard
(Popular) Newspaper, ciri-cirinya: gaya bahasa gamblang,
kasar, terlalu berani membeberkan sesuatu, latar belakang pendidikan dasar dan
menengah, emosional, kejadiankejadian yang dekat dengan sekitar, banyak
ilustrasi, gambar dan isi sedikit.
Kekuatan dan Kelemahan
Surat Kabar
(+) Kekuatan Surat Kabar
- Market Coverage (menjangkau daerah tertentu sesuai cakupan pasarnya)
- Comparison Shopping (sebagai katalog informasi/pembanding tentang barang yang akan dibeli)
- Positive Consumer Attitudes (surat kabar dipandang memuat hal-hal aktual yang perlu segera diketahui khalayak pembacanya)
- Flexibility (bebas tentukan pasar, ukuran, jenis, frekuensi tayang, warna, dan lain-lain)
(-) Kelemahan Surat Kabar
- Short Life Span (orang baca dlm waktu singkat, cukup sekali saja dan cepat basi)
- Clutter (layout kadang kacau, informasi berlebihan, iklan berlebihan, iklan kacau dgn artikel)
- Limited Coverage of Certain Groups (beberapa segmen tidak dapat dilayani dengan baik, umumnya pembaca berusia di bawah 20 tahun, bahasa yang beda tidak dapat dilayani)
- Product criteria (beberapa produk tidak dapat beriklan di surat kabar, misalnya iklan rokok dan bir, produk yang memerlukan demonstrasi/gerak petunjuk, juga jasa-jasa seperti dokter, tukang listrik, dan lain-lain kadang tidak dilihat.
- Poor reproduction (kualitas cetak tak sebagus majalah atau brosur)
Perkembangan
teknologi terutama hadirnya internet telah merubah media cetak. Media cetak
kini tersedia pula online. Tapi media web tidak pernah mengambil alih atau
mematikan media cetak seperti yang diprediksi semula.
Bahkan
banyak media majalah web yang membuat versi cetaknya. Majalah & Koran dari
dulu hingga sekarang sangat portable (mudah dibawa kemana pun, bisa langsung
dipegang, buka, taruh, lempar, dll.); Web masih belum.
Yang menjadi pertanyaan BUKAN media
mana yang lebih bagus atau superior tapi yang menjadi pertanyaan adalah media
MANA SAJA YANG TEPAT menjadi bagian dari sebuah pengembangan Strategi Media
yang cermat dan terpadu.
Wawancara
Berhubung
pembahasan tertuju pada media cetak dan dikhususkan pada surat kabar, kami
melakukan kunjungan ke Radar Sulteng guna memperoleh informasi seputar surat
kabar dan perkembangannya ditengah kecanggihan perkembangan teknologi
komunikasi. Narasumbernya Bapak Fahmi, beliau adalah karyawan senior di media
ini. Ditemui di ruangannya, tepat di lantai 2 Graha Pena Radar Sulteng kemarin
(07/11), saat ditanya seputar pengaruh
satelit terhadap surat kabar, beliau mengatakan bahwa pengaruhnya banyak, salah
satunya itu seperti media penghubung. “Radar ini kan dibawah naungan Jawa Pos,
dan Jawa Pos sendiri banyak cabang-cabangnya diseluruh Indonesia. Jadi dengan
masuknya satelit, hubungan komunikasi didalam grup Jawa Pos ini menjadi lancar.
Coba bayangkan jika tidak ada satelit, hanya memanfaatkan jasa pos, pasti
segalanya akan lambat dan tertunda. Radar sendiri menyewa 2 satelit. 1 untuk
televisi, dan satuya lagi untuk koneksi internet.” tuturnya.
Tak
hanya itu, kami juga menanyakan perihal pengaruh digitalize, apakah Koran Radar menerapkannya? Dengan ramah beliau
menjelaskan bahwa Radar tidak terlalu menerapkannya. “kita melihat bagaimana
konsumsi masyarakat. Kalau di Sulteng ini kan masyarakatnya cenderung ke
korannya itu, karena praktis. Tinggal ambil, baca, selesai. Tapi kalau dikemas
dalam bentuk digital, saya rasa itu tidak efektif. Kenapa? Kalau digital itu
kan perlu media untuk membukanya, seperti komputer lah. Nah kalau tidak punya
komputer, berarti dia tidak bisa mengakses. Baru-baru ini Jawa Pos dapat juara
dunia karena mampu meningkatkan minat pembaca koran ditengah canggih-canggihnya
teknologi internet ini. Kita di Jawa Pos buat suatu program anak muda, namanya deteksi yakni kolom untuk mengapresiasikan
para pelajar, sekolah mahasiswa, pokoknya anak-anak muda lah... untuk terlibat
dalam koran itu, di Radar juga kami sudah muat. Jadi kita mengundang minat
pembaca dari semua umur. Otomatis kalau ada mukanya dorang disana atau
temannya, pasti dia akan baca itu koran dan dia perlihatkan ke teman-temannya.
Itulah yang membuat koran kami tetap eksis" sahutnya sembari menyodorkan
koran.
Ia
juga menjelaskan pengaruh internet terhadap perkembangan koran itu sendiri. Ia
mengatakan dengan adanya internet, wartawan tidak susah lagi mencari berita
mancanegara sebab melalui internet semuanya telah terfasilitasi dengan adanya
lembaga yang menjual berita atau dokumentasi seperti Routers dan AFP.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar